085743123288

Teori belajar behavioristik merupakan salah satu pendekatan dalam psikologi yang menekankan pentingnya perilaku yang dapat diamati dan interaksi antara individu dengan lingkungannya. 

Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap psikologi introspektif dan menekankan pengukuran objektif dan metodologi ilmiah. 

Tokoh Utama Pengembangan Teori Belajar Behavioristik

Dibawah ini adalah beberapa tokoh dalam pengembangan teori belajar behaviorisme yang memberikan kontribusi secara signifikan :

1. Ivan Pavlov dan Kondisioning Klasik

Ivan Pavlov, seorang fisiolog Rusia, terkenal dengan eksperimennya pada anjing, yang ia gunakan untuk mengembangkan konsep kondisioning klasik. 

Dalam eksperimennya, Pavlov menunjukkan bahwa anjing bisa dilatih untuk mengeluarkan air liur (yang merupakan respons tidak sadar) ketika mendengar suara bel, suatu stimulus yang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan makanan. 

2. John B. Watson dan Behaviorisme Metodologis

John B. Watson, sering dianggap sebagai bapak behaviorisme yang berfokus pada proses mental tak terlihat dan menekankan pentingnya hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati. 

Dalam eksperimen terkenalnya, “Little Albert,” Watson dan asistennya Rosalie Rayner menunjukkan bahwa ketakutan dapat diinduksi pada manusia melalui kondisioning klasik. 

3. B.F. Skinner dan Kondisioning Operan

B.F. Skinner mengembangkan konsep kondisioning operan, yang berfokus pada penggunaan konsekuensi untuk memodifikasi frekuensi perilaku. 

Skinner menunjukkan bahwa perilaku yang diikuti oleh penguatan (reward) cenderung akan diulang, dan perilaku yang diikuti oleh hukuman cenderung akan dihindari. 

Skinner juga memperkenalkan konsep penguatan positif dan negatif, dan menggunakan “kotak Skinner” untuk menguji teorinya pada hewan. 

Menurut Skinner, belajar terjadi melalui proses “seleksi oleh konsekuensi” dimana perilaku yang berhasil mendapatkan penguatan akan “dipilih” untuk terjadi lagi di masa depan.

Penutup

Teori belajar behavioristik adalah hal fundamental dalam memahami bagaimana perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, namun ia merupakan salah satu dari banyak lensa yang dapat digunakan untuk melihat proses belajar manusia. 

Pendekatan ini sangat berguna untuk mendesain sistem pendidikan dan terapi perilaku, namun harus digunakan bersama dengan teori lain untuk memahami keseluruhan perilaku manusia.